Rubber Deposit pada Landas Pacu


Kondisi Rubber Deposit di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu

Aspek keselamatan dan keamanan penerbangan merupakan prioritas utama dalam kegiatan operasi penerbangan. Untuk menjaga agar kinerja kegiatan operasional penerbangan dapat berjalan sesuai dengan standar keselamatan penerbangan, maka diperlukan teknologi atau peralatan operasional penerbangan.

Menurut standar nasional Indonesia (SNI) 03-7095-2005, marka dan rambu pada daerah pergerakan pesawat udara dibandar udara yang meliputi landas pacu (runway), landas hubung (taxiway), dan apron harus dijaga permukaannya. Permukaan landas pacu yang beraspal harus dipelihara dalam kondisi yang baik sehingga memberikan karakteristik gesekan yang baik dan rendah bergulir perlawanan. Salju, es, genangan air, lumpur, debu pasir, minyak, rubber deposit dan kontaminan lainnya harus dibersihkan secepat mungkin untuk meminimalkan akumulasi terjadinya kecelakaan saat take off maupun landing.

Frekuensi pergerakan pesawat adalah salah satu yang menentukan ketebalan rubber deposit pada landas pacu. Semakin banyak pergerakan pesawat dalam suatu bandar udara maka semakin tebal rubber deposit yang  akan dihasilkan. Dengan hal tersebut untuk pembersihan rubber deposit berupa cara, waktu dan metode pebersihan telah ditentukan  dalam SKEP 77/IV/2005.

Rubber deposit adalah suatu lapisan karet yang melekat pada permukaan landas pacu yang timbul akibat gesekan roda pesawat udara ketika aktivitas landing yang akumulasinya tinggi dipermukaan landas pacu. Dengan adanya rubber deposit yang nilainya tinggi maka harus segera dihilangkan. Adapun faktor- faktor yang dapat menyebabkan tebalnya Rubber Deposit pada landas pacu adalah sebagai berikut.
  • Faktor frekuensi pergerakan pesawat pada landas pacu, hal ini dikarenakan semakin banyak pergerakan pesawat udara berupa aktivitas Take Off maupun Landing, maka semakin banyak pula Rubber Deposit yang dihasilkan.
  • Faktor banyaknya roda pendaratan, hal ini dikarenakan semakin banyak roda soatu pesawat makan akan semakin banyak Rubber Deposit yang dihasilkan.
  • Faktor cuaca, hal ini dikarenakan Rubber Deposit memiliki efek Hydroplaning yang akan diperparah dengan kodisi cuaca ekstrim berupa hujan yang akan mengakibatkan pesawat dapat tergelincir saat landing. Tebalnya Rubber Deposit pada landas pacu dapat menyebabkan pesawat tergelincir saat melakukan aktivitas landing.  Hal ini dikarenakan Rubber Deposit memiliki efek Hydroplaning, yaitu berupa efek yang sama dengan genangan air dan memungkinkan roda pesawat untuk mengapung diatasnya dan mengakibatkan rem pesawat tidak dapat bekerja secara effektif. 

Frekuensi pergerakan pesawat udara adalah salah satu faktor utama yang menentukan ketebalan rubber deposit pada landas pacu. Berdasarkan SKEP 77 TH 2005 pembersihan rubber deposit dijadwalkan sebagai berikut :

 
FREKUENSI PESAWAT PER HARI YANG MENDARAT DI LANDAS PACU
FREKUENSI PEMBERSIHAN YANG DIUSULKAN
≤ 15
Setiap 2 tahun
16 - 30
Setiap 1 tahun
31 – 90
6 bulan sekali
91 – 150
4 bulan sekali
151 – 210
3 bulan sekali
≥ 210
2 bulan sekali


Berdasarkan KP/94/th 2015, Rubber Deposit pada landas pacu dapat dibersihkan dengan beberapa metode, yaitu:

1. Menggunakan Air Bertekanan Tinggi
Menghilangkan endapan karet yang menempel dipermukaan perkerasan dapat dilakukan dengan penyemprotan air bertekanan tinggi. Meode ini disebut juga Hydro Cleaning dengan menggunakan alat bernama High water preasure yang memiliki prinsip untuk mencegah endapan karet yang menempel di permukaan perkerasan. Metode ini sangat ekonomis, bersih dan efektif menghilangkan endapan tersebut. Selain itu, penyemprotan dengan menggunakan penyemprot air bertekanan tinggi ini dapat tetap menjaga kehalusan dari permukaan perkerasan.

2. Menggunakan Bahan Kimia

Bahan kimia baik juga digunakan untuk menghilangkan endapan karet yang terdapat dipermukaan perkerasan aspal maupun beton. Sebagian dari bahan kimia ini mempunyai bahan dasar Cresylic Acid (suatu derivative cairan pengawet kayu) dan suatu campuran Benzene dan Synthetic Detergent untuk memisahkan air dari removal rubber pada landasan beton, sedangkan pada landasan aspal digunakan bahan kimia bersifat Alkaline berupa Magnus. Metode ini melibatkan alat pembersih yang berputar dan disikat kepermukaan perkerasan untuk kemudian dicuci bersih dengan air. Ada jeda waktu antara proses penyikatan dengan pembersihan untuk menunggu bahan kimia menyerap dan menghancurkan sisa-sisa karet tersebut. Pembersihan dengan metode ini meski memiliki biaya yang cukup besar untuk penggunaan bahan kimia yang digunakan namun memiliki efek jangka panjang.

3. Menghapus dengan Partikel Kecepatan Tinggi

Prinsip utama metode ini dilakukan dengan cara menekan bahan abrasive dengan kecepatan tinggi sehingga menghancurkan endapan karet yang terdapat dipermukaan perkerasan. Abrasive merupakan material yang keras dan tajam yang digunakan untuk mengikis bagian yang lebih lunak disuatu permukaan perkerasan. Metode ini dapat digunakan juga untuk menghasilkan kerataan dari permukaan yang ingin dihasilkan. Metode ini sangat effektif untuk menghilangkan endapan karet dipermukaan perkerasan dan ramah lingkungan karena mesin yang digunakan untuk metode ini dapat memisahkan antara endapan karet dan debu abrasive. Selain itu, partikel abrasive dapat didaur ulang untuk penggunaan selanjtnya.


4. Pembersihan Secara Mekanis
Metode ini digunakan dengan memutar peralatan berupa gilingan kasar yang dapat menghilangkan endapan karet dipermukaan perkerasan dan dapat digunakan untuk jenis permukaan perkerasan aspal maupun beton. Teknik ini dapat menghilangkan lapisan sisa-sisa karet dipermukaan perkerasan antara 1/8 dan 3/16 inch (3,2 dan 4,8 mm) secara efektif.

Sedangkan berdasarkan Jurnal Aviasi, metode pembersihan Rubber Deposit dibagi menjadi empat, yaitu :

1.      Chemical Solvent Magnus 758
Yang terdiri dari bahan cairan kimia yang bias membahayakan kesehatan dan membuat pencemaran air pada drainase bandara

2.      Hot Compress Air System
Pembersihan ini terdiri atas campura gas yag memiliki temperature dan kecepatan tinggi, dijalankan diatas permukaan landas pacu sehingga bereaksi untuk membakar rubber deposit pada permukaan landas pacu.

3.      Tekanan Air
Dengan semburan air yang memiliki kecepatan tinggi melalui nosel yang disusun berderet dibawah suatu mesin dengan sudut tertentu. Remah karet akan tercungkil keluar satu persatu dari pori-pori landas pacu, kemudian dbersihkan dan disapu dengan runway sweeper.  

4.      Sikat Kawat
Cara manual , yaitu dengan menyikat atau menguras langsung rubber deposit dengan sikat kawat sehingga karet yang ada pada landas pacu sedikit demi sedikit terkupas bersih kemudian dibersihkan dan disapu.


Sumber : 
(SNI) 03-7095-2005
SKEP 77 TH 2005
KP/94/th 2015
Jurnal Aviasi STPI Curug. Sukamto dan Taryana. Rubber Deposit


Post a Comment

2 Comments


  1. IONQQ**COM
    agen terbesar dan terpercaya di indonesia
    segera daftar dan bergabung bersama kami.
    Whatshapp : +85515373217 :-* (f)

    ReplyDelete